Setelah beberapa minggu tinggal di abs (telah dijelaskan sebelumnya). Badan dan batinku merasa tersiksa. Di saat batin kangen sama orang tua, badan pun juga tersiksa karena pasti sebelum berangkat sekolah aku tidak sarapan. Hal tersebut dikarenakan antrian yang panjang di kamar mandi rayon itu. Buatku sih mending gak makan daripada gak mandi. hiiiiiiii.
Kami pun sekamar mencari inisiatif untuk menangkal dua permasalahan itu. setelah dirundingkan bersama, kami pun sepakat untuk membuat "markas" di kamar kami. Markas tersebut terbuat dari kasur yang bertumpuk-tumpuk dan ditutupi oleh satu kasur di bagian depan, atas, dan belakang. Awalnya memang terlihat aneh. kami menggunakan markas itu sebagai "tempat pelampiasan kesedihan". Jadi disana kami bebas mengeluarkan berapa pun air mata yang dipunyai. hehe. Tapi aku jarang masuk sana. Bukan dikarenakan tidak sedih atau sudah biasa. Namun gara-gara markasnya sudah penuh. Gak ada tempat lagi. Ya sudah apa boleh buat.
Satu masalah pun terselesaikan. Kini tinggal satu masalah yang menghadang yaitu badan.
Otomatis jika tidak sarapan pagi, aku membeli jajanan yang banyak pada saat jam istirahat. tentu hal ini sangat meremas perekonomianku secara perlahan. Entah mengapa suatu pagi, aku terbangun. memang pada saat itu belum disuruh berangkat oleh OP (Organisasi Pelajar). OP terdiri dari kelas 5 dan beberapa kelas 4. Mereka bertugas membantu kinerja Mudir Ma'had (Kepala Pondok). Dengan pandangan yang masih remang-remang aku melihat beberapa santri membawa gayung yang berisikan peralatan mandi dan handuknya. Oalah, ternyata seperti ini mereka mengantisipasi keadaan. Sungguh kreatif pemikiran mereka. Langsung tanpa basa-basi, hari besoknya aku langsung mengikuti cara mereka. Segera kuambil peralatan mandiku serta handuk dan langsung menuju ke lantai bawah. Saat masuk kamar mandi, kutaruh peralatan mandi tersebut di pojok dan handuk kugantungkan. Shower pun kunyalakan. Berrrrrrrrr. Dinginnya bukan main. Rasanya seperti kecemplung dalam air di kutub selatan. Namun, hanya ini caranya. Daripada harus sprint selesai mengaji, mending mandi pagi. Lama-kelamaan aku sudah terbiasa dengan cara seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar